Selasa, 04 Juni 2013

Tulisan 2 Hubungan Interpersonal

Hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonalnya. Jadi ketika kita berkomunikasi kita tidak hanya menentukan content melainkan juga menentukan relationship.
Dari segi psikologi komunikasi, kita dapat menyatakan bahwa makin baik hubungan interpersonal, makin terbuka orang untuk mengungkapkan dirinya; makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya; sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung diantara komunikan.
a. Model-model hubungan Interpersonal
- Model Pertukaran Sosial
Memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi dagang. Terdapat empat konsep pokok, yaiitu :
1) Ganjaran, adalah setiap akibat yang dinilai positif yang diperoleh seseorang dari suatu hubungan. Dapat berupa uang, penerimaan sosial, atau dukungan terhadap nilai yang dipegangnya.
2) Biaya, adalah akibat yang dinilai negatif yang terjadi dalam suatu hubungan. Dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan dan kondisi lai yang dapat menimbulkan efek tidak menyenangkan.
3) Hasil/ laba, adalah ganjaan dikurangi biaya. Bila seorang individu merasa dalam suatu hubungan interpersonal, bahwa ia tidak memperoleh laba sama sekali, ia akan mencari hubungan lain yang mendatangkan laba. (4) Tingkat perbandingan, menunjukkan ukuran baku (standar) yang dipakai sebagai kriteria dalam menilai hubungan individu pada waktu sekarang.
- Model Peranan
Menganggap hubungan interpersonal sebagai panggung sandiwara. Hubungan interpersonal berkembang baik apabila setiap individu bertindak sesuai dengan ekspedisi peranan, tuntutan peranan, memiliki keterampilan peranan, dan terhindar dari konflik peranan dan kerancuan peranan.Ø Setiap orang harus memainkan perannya sesuai dengan “naskah” yang dibuat masyarakat. Ø menganggap hubungan interpersonal sebagai panggung sandiwara.
- Model Permainan
Yang mendasari permainan adalah tiga kepribadian manusia, yaitu Orang tua, Orang dewasa, dan Anak- anak. Kita menampilkan salah satu aspek kepribadian kita (orang tua, orang dewasa, anak- anak), dan orang lain membalasnya dengan salah satu aspek tersebut juga.Ø Yang mendasari permainan adalah tiga kepribadian manusia, yaitu Orang tua, Orang dewasa, dan Anak- anak dan orang- orang berhubungan dalam bermacam- macam permainan.
- Model Interaksional
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu sistem. Setiap sistem memiliki sifat-sifat strukural, integratif dan medan. Semua system terdiri dari subsistem-subsistem yang saling tergantung dan bertindak bersama sebagai suatu kesatuan. Selanjutnya, semua sistem mempunyai kecenderungan untuk memelihara dan mempertahankan kesatuan. Bila ekuilibrium dari system terganggu, segera akan diambil tindakannya. Setiap hubungan interpersonal harus dilihat dari tujuan bersama, metode komunikasi, ekspektasi dan pelaksanaan peranan.
b. Memulai Hubungan ( Pembentukan kesan dan ketertarikan Interpersonal dalam memulai suatu hubungan)
Adapun tahap-tahap dalam hubungan interpersonal yakni meliputi :
1. Pembentukan.
Tahap ini sering disebut juga dengan tahap perkenalan. Beberapa peneliti telah menemukan hal-hal menarik dari proses perkenalan. Fase pertama, “fase kontak yang permulaan”, ditandai oleh usaha kedua belah pihak untuk menangkap informasi dari reaksi kawannya. Masing-masing pihak berusaha menggali secepatnya identitas, sikap dan nilai pihak yang lain. Bila mereka merasa ada kesamaan, mulailah dilakukan proses mengungkapkan diri. Pada tahap ini informasi yang dicari meliputi data demografis, usia, pekerjaan, tempat tinggal, keadaan keluarga dan sebagainya.
Menurut Charles R. Berger informasi pada tahap perkenalan dapat dikelompokkan pada tujuh kategori, yaitu:
a)      informasi demografis.
b)     sikap dan pendapat (tentang orang atau objek).
c)      rencana yang akan datang.
d)     kepribadian.
e)      perilaku pada masa lalu.
f)      orang lain serta,
g)     hobi dan minat.
Peneguhan Hubungan.
Hubungan interpersonal tidaklah bersifat statis, tetapi selalu berubah. Untuk memelihara dan memperteguh hubungan interpersonal, diperlukan tindakan-tindakan tertentu untuk mengembalikan keseimbangan. Ada empat faktor penting dalam memelihara keseimbangan ini, yaitu:
a)  Keakraban (pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang antara komunikan dan komunikator).
b) Kontrol (kesepakatan antara kedua belah pihak yang melakukan komunikasi dan menentukan siapakah yang lebih dominan didalam komunikasi tersebut).
c) Respon yang tepat (feedback atau umpan balik yang akan terima jangan sampai komunikator salah memberikan informasi sehingga komunikan tidak mampu memberikan feedback yang tepat).
d) Nada emosional yang tepat (keserasian suasana emosi saat komunikasi sedang berlangsung).
c. Intimasi dan Hubungan Pribadi
Intimasi dapat dilakukan terhadap teman atau kekasih. Intimasi (elemen emosional : keakraban, keinginan untuk mendekat, memahami kehangatan, menghargai, kepercayaan). Intimasi mengandung pengertian sebagai elemen afeksi yang mendorong individu untuk selalu melakukan kedekatan emosional dengan orang yang dicintainya. Dorongan ini menyebabkan individu bergaul lebih akrab, hangat, menghargai, menghormati, dan mempercayai pasangan yang dicintai, dibandingkan dengan orang yang tidak dicintai. Mengapa seseorang merasa intim dengan orang yang dicintai? Hal ini karena masing-masing individu merasa saling membutuhkan dan melengkapi antara satu dan yang lain dalam segala hal. Masing-masing merasa tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan dan kehadiran pasangan hidup sisinya.
d. Intimasi dan Pertumbuhan
Untuk bertumbuh dalam keintiman, yang terutama adalah cinta. Keintiman tidak akan bertumbuh jika tidak ada cinta . Keintiman berarti proses menyatakan siapa kita sesungguhnya kepada orang lain. Keintiman adalah kebebasan menjadi diri sendiri. Keintiman berarti proses membuka topeng kita kepada pasangan kita. Bagaikan menguliti lapisan demi lapisan bawang, kita pun menunjukkan lapisan demi lapisan kehidupan kita secara utuh kepada pasangan kita.
Keinginan setiap pasangan adalah menjadi intim. Kita ingin diterima, dihargai, dihormati, dianggap berharga oleh pasangan kita. Kita menginginkan hubungan kita menjadi tempat ternyaman bagi kita ketika kita berbeban. Tempat dimana belas kasihan dan dukungan ada didalamnya. Namun, respon alami kita adalah penolakan untuk bisa terbuka terhadap pasangan kita. Hal ini dapat disebabkan karena
1) kita tidak mengenal dan tidak menerima siapa diri kita secara utuh;
2) kita tidak menyadari bahwa hubungan pacaran adalah persiapan memasuki  pernikahan;
3) kita tidak percaya pasangan kita sebagai orang yang dapat dipercaya untuk memegang rahasia;
4) kita dibentuk menjadi orang yang berkepribadian tertutup;
5) kita memulai pacaran bukan dengan cinta yang tulus . Dalam hal inilah keutamaan cinta dibutuhkan.
Sumber :            
Aronson ,Elliot .(2005).social psychology .upper saddle river :person prentice hall
Hall, S Calvin., Lindzey , Gardner., (2009). teori - teori psikodinamika, yogyakarta:kanisius
http://arsip.uii.ac.id/files//2012/08/05.2-bab-2137.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar