a.
Pengertian dan Konsep Penyesuaian diri
Penyesuaian diri merupakan suatu
proses alamiah dan dinamis yang bertujuan mengubah peilaku individu agar
terjadi hubungan yang lebih sesuaidengan kondisi lingkungannya. Penyesuaian
diri dapat diartikan sebagai berikut :
a.Penyesuaian diri yang berarti
adaptasi dapat mempertahankan eksitensi, atau bisa survive dan memperoleh
kesejahteaan jasmani dan rohani, dan dapat mengadakan relasi yang memuaskan
dengan tuntutan lingkungan sosial.
c.Penyesuaian diri yang berarti
penguasaan, yaitu mmemiliki kemampuan untuk membuat rencana dan juga
mengorgaisasi respons-respons sedemikian rupa.
d.Penyesuaian diri berarti penguasaan
diri dan kematangan emisional. Kematangan emosional berarti memiliki respons
emosional yangsehat dan tepat pad setiap persoalan dan situ.
Konsep diri meliputi seluruh aspek
dalam keberadaan dan pengalaman seseorang yang disadari oleh individu tersebut.
Konsep diri yang sudah terbangun tidak mungkin tidak melakukan perubahan sama
sekali, hanya tetapi akan terasa sulit. Perubahan biasanya paling mudah terjadi
ketika adanya penerimaan dari orang lain yang membantu seseorang untuk mengurangi
kecemasan dan ancamn serta untuk mengakui dan menerima pengalaman-pengalaman
yang sebelumnya ditolak.
Salah
satu ciri makhluk hidup adalah beradaptasi atau menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya untuk dapat mempertahankan eksistensi kehidupannya. Kemampuan
untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan atau pun perubahan-perubahan yang
terjadi di sekitar kita adalah sebuah keharusan. Pada dasarnya kemampuan
pribadi untuk menyerasikan atau menyesuaikan diri dibentuk oleh kebudayaan yang
dianut oleh individu yang bersangkutan. Dan dalam proses penyesuaian diri,
sebaiknya terlebih dahulu kita mengenali diri kita sendiri, setidaknya kita
mengetahui apakah kita akan mampu beradaptasi dengan lingkungan kita.
Banyak
faktor yang mendorong kita melakukan penyesuaian diri, diantaranya menurut
Fahmi (dalam Sobur, 2009:537) adalah :
a)
pemuasan kebutuhan pokok dan kebutuhan pribadi yang mutlak perlu karena tanpa
pemuasan, individu akan binasa.
b) adanya
kebiasaan dan keterampilan yang dapat membantu dalam pemenuhan kebutuhan yang
mendesak yang terbentuk pada tahap-tahap pertama dari kehidupan individu.
c) dapat menerima dirinya sendiri,
merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi kelakuannya.
d)
kelincahan atau reaksi terhadap perangsang-perangsang baru dengan cara yang
serasi
e)
penyesuaian dan persesuaian (penyerahan atau menyerah).
b.
Pertumbuhan Personal
Setiap individu pasti akan mengalami
pembentukan karakter atau kepribadian. Dan hal tersebut membutuhkan proses yang
sangat panjang dan banyak faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan
kepribadiannya tersebut dan keluarga adalah faktor utama yang akan sangat
mempengaruhi pembentukan kepribadian. Hal ini disebabkan karena keluarga adalah
kerabat yang paling dekat dan kita lebih sering bersama dengan keluarga. Setiap
keluarga pasti menerapkan suatu aturan atau norma yang mana norma-norma
tersebut pasti akan mempengaruhi dalam pertumbuhan personal individu. Bukan
hanya dalam lingkup keluarga, tapi dalam lingkup masyarakat atau sosialpun
terdapat norma-norma yang harus di patuhi dan hal itu juga mempengaruhi
pertumbuhan individu.
Penekanan Pertumbuhan Diri
Pertumbuhan adalah perubahan secara
fisiologis sebagai hasil dari roses pematangan fungsi-fungsi fisik yang
berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal.
Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik
(keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah) yang herediter dalam bentuk proses aktif
secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif
yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktu biologis. Secara umum konsep
perkembangan dikemukakan oleh Wener (1957) bahwa perkembangan berjalan dengan
prinsip Orthogenetis, perkembangan berlangsung dari keadaan
global dan kurang berdiferensiasi, artikulasi dan integrasi meningkat secara
bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prnsip totalitas pada diri
anak. Dari penghayatan totalitas itu lambat laun bagian-bagiannya akan menjadi
semakin nyata dan bertambah jelas dalam kerangka keseluruhan.
Variasi dalam Pertumbuhan
Tidak selamanya individu berhasil
dalam melakukan penyesuaian diri, karena terkadang ada rintangan-rintangan
tertentu yang menyebabkan tidak berhasilnya melakukan penyesuaian diri.
Rintangan-rintangan itu mungkin terdapat dalam dirinya atau mungkin diluar
dirinya.
Kondisi-Kondisi untuk Bertumbuh
Kondisi jasmaniah seperti pembawa dan
struktur atau konstitusi fisik dan tempramen sebagai disposisi yang diwariskan.
Aspek perkembangannya secara intristik berkaitan dengan susunan atau konstitusi
tubuh. Shekdon mengemukakan bahwa terdapat kolerasi yang tinggi antara
tipe-tipe bentuk tubuh dan tpe-tipe tempramen. Misalnya orang tergolong
ekstomorf yaitu ototnya lemah dan tubuhnya rapuh ditandai dengan sifat-sifat
menahan diri, segan dalam aktifitas sosial dan pemalu. Karena struktur
jasmaniah merupakan kondisi primer bagi tingkah laku maka dapat diperkirakan
bahwa system saraf, elenjar dan otot merupakan faktor yang penting bagi proses
penyesuian diri.
Sumber :
Feist, J., & Feist, G. J. (2009).Psikologi
Kepribadian (Terjemahan).Salemba Humanika:Jakarta
Sobur, Alex.2009.Psikologi Umum.Pustaka
Setia:Bandung
http://kamus-sunda.com/res-41326-konsep-penyesuaian-diri-peserta-didika.pengertian-penyesuaian-.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar