Sabtu, 01 Juni 2013

Tulisan 1 Penyesuaian dan Pertumbuhan


a.  Pengertian dan Konsep Penyesuaian diri

Penyesuaian diri merupakan suatu proses alamiah dan dinamis yang bertujuan mengubah peilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuaidengan kondisi lingkungannya. Penyesuaian diri dapat diartikan sebagai berikut :

a.Penyesuaian diri yang berarti adaptasi dapat mempertahankan eksitensi, atau bisa survive dan memperoleh kesejahteaan jasmani dan rohani, dan dapat mengadakan relasi yang memuaskan dengan tuntutan lingkungan sosial.

b.Penyusaian diri yang berarti sebagai komformitas yang berarti menyesuaikan sesuatu dengan standar atau prinsip yang berlaku umum.

c.Penyesuaian diri yang berarti penguasaan, yaitu mmemiliki kemampuan untuk membuat rencana dan juga mengorgaisasi respons-respons sedemikian rupa.

d.Penyesuaian diri berarti penguasaan diri dan kematangan emisional. Kematangan emosional berarti memiliki respons emosional yangsehat dan tepat pad setiap persoalan dan situ.


Konsep diri meliputi seluruh aspek dalam keberadaan dan pengalaman seseorang yang disadari oleh individu tersebut. Konsep diri yang sudah terbangun tidak mungkin tidak melakukan perubahan sama sekali, hanya tetapi akan terasa sulit. Perubahan biasanya paling mudah terjadi ketika adanya penerimaan dari orang lain yang membantu seseorang untuk mengurangi kecemasan dan ancamn serta untuk mengakui dan menerima pengalaman-pengalaman yang sebelumnya ditolak.

Salah satu ciri makhluk hidup adalah beradaptasi atau menyesuaikan diri terhadap lingkungannya untuk dapat mempertahankan eksistensi kehidupannya. Kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan atau pun perubahan-perubahan yang terjadi di sekitar kita adalah sebuah keharusan. Pada dasarnya kemampuan pribadi untuk menyerasikan atau menyesuaikan diri dibentuk oleh kebudayaan yang dianut oleh individu yang bersangkutan. Dan dalam proses penyesuaian diri, sebaiknya terlebih dahulu kita mengenali diri kita sendiri, setidaknya kita mengetahui apakah kita akan mampu beradaptasi dengan lingkungan kita.

Banyak faktor yang mendorong kita melakukan penyesuaian diri, diantaranya menurut Fahmi (dalam Sobur, 2009:537) adalah :

a) pemuasan kebutuhan pokok dan kebutuhan pribadi yang mutlak perlu karena tanpa pemuasan, individu akan binasa.

b) adanya kebiasaan dan keterampilan yang dapat membantu dalam pemenuhan kebutuhan yang mendesak yang terbentuk pada tahap-tahap pertama dari kehidupan individu.

c) dapat menerima dirinya sendiri, merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi kelakuannya.

d) kelincahan atau reaksi terhadap perangsang-perangsang baru dengan cara yang serasi

e) penyesuaian dan persesuaian (penyerahan atau menyerah).


b. Pertumbuhan Personal


Setiap individu pasti akan mengalami pembentukan karakter atau kepribadian. Dan hal tersebut membutuhkan proses yang sangat panjang dan banyak faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan kepribadiannya tersebut dan keluarga adalah faktor utama yang akan sangat mempengaruhi pembentukan kepribadian. Hal ini disebabkan karena keluarga adalah kerabat yang paling dekat dan kita lebih sering bersama dengan keluarga. Setiap keluarga pasti menerapkan suatu aturan atau norma yang mana norma-norma tersebut pasti akan mempengaruhi dalam pertumbuhan personal individu. Bukan hanya dalam lingkup keluarga, tapi dalam lingkup masyarakat atau sosialpun terdapat norma-norma yang harus di patuhi dan hal itu juga mempengaruhi pertumbuhan individu.


Penekanan Pertumbuhan Diri

Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari roses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktu biologis. Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Wener (1957) bahwa perkembangan berjalan dengan prinsip Orthogenetis, perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi, artikulasi dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prnsip totalitas pada diri anak. Dari penghayatan totalitas itu lambat laun bagian-bagiannya akan menjadi semakin nyata dan bertambah jelas dalam kerangka keseluruhan.

Variasi dalam Pertumbuhan
Tidak selamanya individu berhasil dalam melakukan penyesuaian diri, karena terkadang ada rintangan-rintangan tertentu yang menyebabkan tidak berhasilnya melakukan penyesuaian diri. Rintangan-rintangan itu mungkin terdapat dalam dirinya atau mungkin diluar dirinya.

Kondisi-Kondisi untuk Bertumbuh
Kondisi jasmaniah seperti pembawa dan struktur atau konstitusi fisik dan tempramen sebagai disposisi yang diwariskan. Aspek perkembangannya secara intristik berkaitan dengan susunan atau konstitusi tubuh. Shekdon mengemukakan bahwa terdapat kolerasi yang tinggi antara tipe-tipe bentuk tubuh dan tpe-tipe tempramen. Misalnya orang tergolong ekstomorf yaitu ototnya lemah dan tubuhnya rapuh ditandai dengan sifat-sifat menahan diri, segan dalam aktifitas sosial dan pemalu. Karena struktur jasmaniah merupakan kondisi primer bagi tingkah laku maka dapat diperkirakan bahwa system saraf, elenjar dan otot merupakan faktor yang penting bagi proses penyesuian diri.

Sumber :
Feist, J., & Feist, G. J. (2009).Psikologi Kepribadian (Terjemahan).Salemba Humanika:Jakarta

Sobur, Alex.2009.Psikologi Umum.Pustaka Setia:Bandung



Tidak ada komentar:

Posting Komentar