Senin, 28 Oktober 2013

Tulisan 2 Pertemuan 2

Ulama ingin Wajibkan Ekonomi Syariah di seluruh Aceh

   Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) memutuskan, Pemerintah Aceh wajib mengadakan sistem ekonomi dan keuangan syariah kepada seluruh instansi pemerintahan, swasta, dan masyarakat di provinsi Aceh. "Ekonomi dan keuangan syariah telah terbukti mampu mengatasi problematika umat manusia dalam masalah keuangan. Untuk itu Pemprov Aceh wajib memberlakukan sistem tersebut," ucap Ketua Tim Perumus Tgk H Faisal Ali di Banda Aceh. Pemberlakukan sistem ekonomi dan keuangan syariah di seluruh Aceh tersebut merupakan salah satu bagian dari rancangan keputusan MPU Aceh tahun 2013 tentang lokarya ulama-ulama terhadap kearifan lokal bidang Ekonomi Syariah.

    Selanjutnya lokarya tersebut juga menyepakati meminta semua pihak untuk mendorong Pemerintah Aceh dan DPRA agar merumuskan dan menetapkan qanun terkait dengan operasional pelaksanaan ekonomi dan keuangan syariah secara menyeluruh di Aceh. "Pemerintah Aceh juga harus menempatkan dan menyalurkan anggarannya melalui Bank syariah," ucapnya.

    Poin selanjutnya, Pemerintah Aceh juga mensyariahkan semua bentuk simpan pinjam yang berkembang di tengah-tengah masyarakat di provinsi ujung paling barat Indonesia itu diantaranya PNPM Mandiri dan Bantuan Peumakmu Gampong (BPG). "Seluruh pengambil kebijakan di Provinsi Aceh juga perlu meningkatkan pemahaman fiqih muamalah dan ekonomi syariah secara komprehensif dan terintergratif," ucapnya. Wakil Ketua MPU tersebut juga mengatakan dinas, badan, lembaga yang berkaitan langsung dengan pelaksanaan syariat Islam diharapkan menjadi lokomotif penggunaan jasa lembaga ekonomi dan bank syariah.

   Kemudian lembaga pendidikan di Aceh termasuk dayah perlu memperkenalkan sistem ekonomi dan keuangan syariah pada semua jenjang pendidikan, sosialisasi sistem ekonomi dan keuangan syariah harus dioptimalkan secara rutin dan berkelanjutan. Selanjutnya, bank dan pengelola keuangan syariah diharapkan untuk mendukung kegiatan sosial masyarakat yang bersifat Islami serta masyarakat muslim di provinsi berpenduduk di sekitar lima juta jiwa itu wajib menggunakan jasa lembaga keuangan dan bank syariah dalam kaitan dengan simpan pinjam. (MSR)


Sumber :
 http://www.sayangi.com/ekonomi-bisnis

Minggu, 27 Oktober 2013

Tugas Pertemuan 2

A. Pengorganisasian Struktur Manajemen

    1. Definisi Pengorgaanisasian

      Pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokan dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut.
        G.R Terry memberikan pengertian Pengorganisasian dalam pengertian real ( real sense ) menunjukkan hubungan antara manusia sebagai akibat organisasi. Dalam pengertian abstrak menurut G.R Terry menunjukkan hubungan antara-unit-unit/ departemen-departemen kerja.
   2. Definisi Struktur Organisasi

      Struktur Organisasi dapat diartikan sebagai kerangka kerja formal organisasi yang dengan kerangka keraj itu tugas-tugas pekerjaan dibagi-bagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan (Robbins & Coulter, 2007).
        Struktur Organisasi menggambarkan kerangka dan susunan hubungan diantara fngsi, bagian atau posisi, juga menunjukkan hierarki organisasi dan struktur sebagai wadah untuk menjalankan wewenang, tanggung jawab dan sistem pelaporang terhadap atasan dan pada akhirnya akan memberikan stabilitas dan kontinuitas yang memungkinkan organisasi tetap hidup walaupun orang datang  dan pergi serta pengkoordinasian hubungan dengan lingkungan.  Struktur organisasi dapat menghindari atau mengurangi kesimpangsiuran dalam pelaksanaan tugas.

   3. Pengorganisasian sebagai Fungsi  Manajemen
     
       Merupakan fungsi dari manajemen yang merupakan proses dalam mengatur manusia, tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Fungsi untuk Manajemen yaitu dapat mengatur kegiatan dalam suatu perusahaan, mengadakan pembagian kerja dan mengatur orang-orang.

B. Actuating Manajemen

  1. Definisi Actuating
  
      Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota keompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama-bersama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif.
       Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha mengerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut. Oleh karena itu para anggota itu juga ingin mencapai sasaran tersebut.

  2. Pentingnya Actuating

      Pentingnya actuating adalah untuk melakukan pengarahan, bimbingan dan komunikasi. Dijelaskn pula bahwa pengarahan dan bimbingan adalah kegiatan meniptakan, memelihara, menjaga/ mempertahankan dan memajukan organisasi melalui setiap personil, baik secara struktural maupun fngsional, agar langkah operasionalnya tidak keluar dari usaha mencapai tujuan organisasi. Kedua, penggerakkan tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.
 
   3. Prinsip Actuating

     Dalam manajemen, Actuting bersifat sangat kompleks karena disamping menyangkut manusia, juga menyangkut berbagai tingkah laku dari manusia-manusia itu sendiri. Actuating yang harus dilakukan oleh pemimpin harus berpegang pada beberapa prinsip, yaitu :
  • Prinsip mengarah pada tujuan
          Tujuan pokok dari pengarahan nampak pada prinsip yang menyatakan bahwa makin efektifnya proses pengarahan akan semakin besar sumbangan bawahan terhadap usaha mencapai tujuan.
  • Prinsip keharmonisan dengan Tujuan
          Orang-orang bekeja untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang mungkin tidak sama dengan tujuan perusahaan. Mereka menghendaki demikian dengan harapan tidak terjadi penyimpangan yang terlalu besar dan kebutuhan mereka dapa dijadikan sebagai pelengkap serta harmonis dengan kepentngan perusahaan.
  • Prinsip kesatuan Komando
          Prinsip ini sangat penting untuk menyatukan arah tujuan dan tanggung jawab para bawahan. Bilamana para bawahan hanya memiliki satu jalur di dalam melaporkan segla kegiatannya dan hanya untuk ditujukan kepada satu pimpinan saja, maka pertentangan didalam pemberian instruksi dapa dikurangi.

C. Mengendalikan Fungsi Manajemen

 1. Definisi Mengendalikan ( Controlling )

     Pengendalian atau Controlling adalah fungsi terakhir dari proses manajemen. Pengendalian ini berkaitan erat sekali dengan fungsi perencanaan dan kedua fungsi ini merupakan hal saling mengisi, karena :
  • Fungsi pengendalian harus lebih terdahulu direncanakan.
  • Pengendalian hanya dapat dilakukan, jika ada perencanaan/rencana.
  • Pelaksanaan rencana akan baik, jika pengendalian dilakukan secara baik.
  • Tujuan baru dapat diketahui tercapai dengan baik atau tidak setelah pengendalian atau pengukuran dilakukan.
     Menurut Earl P. Strong Pengendalian adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam rencana. Menurut Harold Koontz Pengendalian adalah pengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujun-tujuan perusahaan dapat terselenggara.

  2. Langkah-langkah dalam kontrol

      Seorang mnajer harus memiliki bebagai cara untuk memastikan bahwa semua fungsi manajemen dilaksanakan dengan baik. Hal ini dapat diketahui melalui proses kontrol. Cara-cara pengendalian ini dapat dibedakan atas :
  • Pengendalian Langsung : Ialah pengendalian yang dilakukan secara langsung oleh seorang manajer secara pribadi. Ia memeriksa pekerjaan yang sedang dilakukan untuk mengetahui apakah hasil-hasilnya seperti yang dikehendakinya.
  • Pengendalian tidak langsung : Pengendalian jarak jauh melalui laporan yang diberikan oleh bawahan. laporan ini dapat berupa kata-kata, angka-angka atau statistik yang berisi gambaran atas kemajua yang dicapai. Pengendalian ini dapat berupa laopran tertulis dan laporan lisan.
  • Pengendalian berdasarkan kekecualian : Ialah pengendalian yang dikhususkan pada penyimpangan-penyimpagan yang luar biasa dari hasil atau standar yang diharapkan.
  3. Tipe-tipe Kontrol (Pengendalian )
  • Pengendalian Produksi (Production Control) : Yaitu untuk mengetahui kualitas dan kuantitas produksi yang dihasilkan,apakah sesuai dengan rencana yang ada.
  • Pegendalian Keuangan (Financial Control) : Pengendalian ini ditunjukan kepada hal-hal yang menyangkut keuangan, tentang pemasukan dan pengeluaran, biaya-biaya perusahaan, termasuk pengendalian anggaran.
  • Pengendalian Pegawai (Personal Control) : Pengendalian ini dtujukan kepada hal-hal yang ada hubungannya dengan kegiatan pegawai, apakah pegwai bekerja sesui dengan perintah, rencana, tata kerja, absensi pegawai dan lain-lain.
  • Pengendalian Waktu (Time Control) : Pengendalian ini ditujukan kepada penggunaan waktu, artinya apakah waktu untuk mengerjakan suatu pekerjaan sesuai dengan rencana atau tidak.
  • Pengendalian Kebijaksanaan (Policy Control) :  Ditujukan untuk mengetahui dan menilai apakah kebjiaksanaan-kebijaksanaan organisasi telah dilakukan sesuai dengan yang telah digariskan.
  • Pengendalian Teknis (Technical Control) : Ditujukan kepada hal-hal yang bersifat fisik, yang berhubungan dengan tindakan dan teknik pelaksanaan.
  • Pengendalian Penjualan (Sales Control ) : Ditujukan untuk mengetahui apakah produksi yang dihasilkan terjual sesuai dengan taarget yang ditetapkan.
  4. Proses Kontrol Manajemen

      Proses pengendalian manajemen adalah kegiatan yang digunakan oleh seluruh manjemen untuk menjamin baha anggota organisasi bawahan yag di supervisi akan mengimplementasikan strategi yang ditetapkan. Batas pengendalian kontol manajemen adalah :
  • Strategy Formulation
  • Management Control
  • Task Control
Sumber :
S.P Hasibuan, Drs.Malayu.1984.Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah.PT Gunung Agung:Jakarta
Robbins, P.Stephens. 1989. Organizational Behavior.New Jersey
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29304/4/Chapter%20II.pdf
http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2205936-pengertian-pelaksanaan-actuating/

Sabtu, 26 Oktober 2013

Tulisan 1 Pertemuan 2

Istana Meluncurkan Paket untuk memudahkan Usaha

   Pada tanggal 25 Oktober hari Jumat, Wakil Presiden yaitu Boediono meluncurkan 8 paket kebijakan untuk memberikan kemudahan dalam dunia usaha. Dalam 8 paket itu meliputi : kemudahan usaha, penyambungan teanga listrik, pembayaran pajak dan premi asuransi, penyelesaian perkara perdata ringan, penyelesaian perkara kepailitan, pencatatan hak atas tanah dan bangunan, perizinan pendirian pembangunan serta kemudahan memperoleh kredit. Pada Februari 2014 mendatang paket tersebut rencananya mulai diterapkan di Provinsi DKI Jakarta sebagai Pilot Project. " Insya Allah nantinya akan diterapkan juga di sektor tertentu lainnya," ucap Pak Boediono.

   Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Mahendra Siregar menambahkan, untuk menunjang pemberlakuan paket tersebut, Pemerintah akan melakukan 17 rencana aksi hingga Februari 2014. Tujuannya untuk mempermudah berdiri dan beroperasinya perusahaan di Indonesia. Rencana aksi tersebut akan dipantau oleh tim khusus yang terdiri atas Unit Kerja Presiden Bidang Pengadilan dan Pengawasan Bangunan (UKP4), Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-R), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKB) dan BKPM. 


Sumber :
http://www.sayangi.com/ekonomi

Kamis, 10 Oktober 2013

Tulisan 2

Sejarah Adidas

Siapa yang tidak kenal dengan merek Adidas? Adidas adalah suatu merek sepatu olahraga yang sangat terkenal di dunia bahkan di negara indonesia pun, merek Adidas cukup populer dikalangan para pecinta sepatu olahraga ataupun berbagai macam keperluar olahraga. Sejarah pertama Adidas di mulai pada tahun 1920 dibuat oleh dua bersaudara Adolf (Adi) Dassler dan Rudolph Dassler. Awalnya dua bersaudara ini hanya memproduksi sandal jepit dan selop tetapi pada tahun 1925, Adi berhasil merancang sepasang sepatu olahraga dan sejak itu usahanya mulai berkembang dalam bidang sepatu. 
Setelah melakukan berbagai inovasi, Pada tahun 1927 dua bersaudara ini berhasil membangun perusahaan mereka khusus untuk merancang berbagai keperluar olahraga dan Tahun 1928 mereka berdua memberikan sepatu hasil rancangan mereka secara gratis kepada atlet-atlet yang berpartisipasi pada Olimpiade Amsterdam.
Didukung oleh kemajuan dalam bidang pertelevisian, dua bersaudara itu dapat menikmati banyak keuntungan dari event olahraga seperti Olimpiade atau sepakbola, 3 logo strip yang mereka rancang pun sudah mudah dikenali dari jauh. 
Pada tahun 1948 konflik antara Dassler bersaudar berakibat pada pecahnya perusahaan mereka. Akhirnya Adi Dassler menjalankan sendiri perusahaan dan mengambil nama kecilnya Adi dan mengkombinasikannya dengan potongan nama belakangnya sehingga menjadi Adidas, Adi pun mendaftarkan 3 logo stripnya sebagai trademark dari Adidas. Sedangkan Rudolph saudaranya pindah ke kota lain dan mendirikan perusahaan olahraga miliknya sendiri yaitu Puma.
Pada tahun 1971 Muhammad Ali dan Joe Frazier yang menjadi icon olahraga tinju pada saat itu, sudah menggunakan produk Adidas. Pada Olimpiade Munich 1972 1.164 dari 1.490 atlet internasional menggunakan Adidas. Sehingga pada tahun 70-an Adidas mencapai masa jayanya. 
Sumber :

Minggu, 06 Oktober 2013

Tulisan 1

 CHAIRUL TANJUNG  

   Dalam tulisan saya ini saya akan sedikit menceritakan kisah perjalanan dan biografi seorang enterpreneur atau pengusaha yang cukup di negara kita indonesia, sosok tersebut ialah Chairul Tanjung. Chairul Tanjung lahir di jakarta pada tanggal 16 Juni 1962 dalam keluarga yang sederhana. Ayahnya seorang wartawan orde lama di sebuah surat kabar kecil yaitu A.G Tanjung. Chairul berada dalam keluarga bersama enam saudara lainnya. Pengusaha sukses asal indonesia ini dikenal luas sebagai pendiri sekaligus pemimpin, CT Corp. 

   Menurut sebagian tokoh yaitu Jakob Oetama, Chairul Tanjung termasuk salah satu pengusaha papan atas Indonesia, yang disebut berbagai kalangan sebagai The Rising Star , yang merasa "bukan anak orang kaya, bukan anak jenderal, bukan anak konglomerat". Dalam waktu kurang dari 10 tahun, dihitung dari saat mengakuisisi Bank Mega dari Bank Karman tahun 1996 hingga 2006 ketika masuk di urutan ke 18 dari 40 orang terkaya Indonesia versi majalah Forbes dengan total kekayaan pribadi 310 juta dollar AS atau lebih dari Rp 2,8 Triliun. Dibulan maret 2012, majalah yang sama mengeluarkan daftar 1.226 orang terkaya di dunia, 17 diantaranya dalam urutan ke 634 dengan kekayaan pribadi 2,0 miliar dollar AS. Chairul Tanjung tidak membantah mendapatkan julukan The Rising Star,  tetapi ia membantah disebut pengusaha "dadakan", sebab dia merasa semua diperoleh berkat kerja keras bertahun-tahun sejak ia masih menjadi mahasiswa. 

   Sosok Chairul Tanjung mengingatkan konsep filosofis "dari tidak ada menjadi ada". Ditangan Chairul Tanjung, konsep itu menjadi riil. Berkat ketekunan dan kerja kerasnya, Chairul Tanjung berhasil menciptakan sekian usaha baru yang bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan banyak orang. Diantaranya menciptakan lapangan kerja bagi lebih dari 75.000 karyawan di awal tahun 2012 dan mengharumkan nama indonesia di mata internasional. 

Sabtu, 05 Oktober 2013

Tugas Pertemuan 1

I. Manajemen dan Kepemimpinan

A. Pengertian Manajemen

   Management berasal darri kata to manage yang berati mengatur. Dalam hal mengatur, akan timbul masalah, problem, proses dan pertanyaan tentang apa yang diatur, siapa yang mengatur, mengapa harus diatur dan apa tujuan pengaturan tersebut. Manajemen juga menganalisa, menetapkan tujuan/sasaran serta mendeterminasi tugas-tugas dan kewajiban-kewajiban secara baik, efektif dan efisien.


   Menurut Sondang P. Siagian, MPA, Ph.D., dalam bukunya "Administrasi Pembangunan" (PT Gunung Agung, Jakarta, 1978), memberikan definisi "Manajemen adalah kemampuan dan keterampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.
   Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Dengan Manajemen, daya guna dan hasil guna unsur-unsur manajemen akan dapat ditingkatkan.

B. Jenis-Jenis Manajemen

  1. Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya Manusia) : Dalam manajemen ini pembahasan lebih dititikberatkan pada unsur manusia pekerja. Bagaimana memperoleh pegawai yang baik, bagaimana pembinaan pegawai yang baik, bagaimana memanfaatkan pegawai dan lain-lain yang berhubungan dengan faktor kepegawaian.
  2. Manajemen Produksi : Permasalahan yang dibahas dalam manajemen ini adalah bagaimana cara memproduksi barang agar kualitasnya relatif baik. Jadi, membahas pengertian produksi, tata ruang perusahaan, perawatan dan lain-lain.
  3. Manajemen Pemasaran : Dalam bidang ini, pembahasan lebih dititikberatkan pada cara merebut pasar, supaya produksi yang dihasilkan dapat terjual dan konsumen merasa tertarik pada barang yang dihasilkan. Pembahasan meliputi produksi barang, distribusi barang dan lain-lain.
  4. Manajemen Perkantoran : Dalam bidang ini pembahasan lebih dititikberatkan pada cara mengatur/mengelola kantor termasuk administrasi dan lain-lain.

C. Pengertian Kepemimpinan

   Pemimpin adalah seorang yang mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya untuk mengarahkan orang lain serta bertanggung jawab atas pekerjaan orang tersebut dalam mencapai suatu tujuan. Kepemimpinan adalah gaya seorang pemimpin mempengaruhi bawahannya, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif sesuai dengan perintahnya. Asas-asas kepemimpinan adalah bersikap tegas dan rasional, bertindak konsisten dan berlaku adil dan jujur.

   Kepemimpinan harus memiliki kejujuran terhadap diri sendiri, sikap bertanggung jawab, pengetahuan, keberanian bertindak sesuai dengan keyakinan, kepercayaan pada diri sendiri dan orang lain juga memiliki kemampuan untuk meyakinkan orang lain dalam membentuk suatu organisasi.

II. Penetapan Perencanaan Manajemen

A. Pengertian Perencanaan

   Planning atau Perencanaan adalah fungsi dasar atau fungsi fundamental manajemen, karena organizing, staffing, directing dan controlling pun harus terlebih dahulu direncanakan. Perencanaan ditunjukkan pada masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. Dampak. perencanaan baru terasa pada masa yang akan datang, agar resiko yang ditanggung relatif kecil, hendaknya segala kegiatan, tindakan, kebijaksanaan direncanakan terlebih dahulu. Perencanaan dihubungkan dengan masalah "memilih", artinya memilih tujuan dan cara terbaik untuk mencapai tujuan tersebut dari beberapa alternatif yang ada, tanpa alternatif perencanaan pun tidak ada.
    Definisi perencanaan menurut beberapa ahli :
  • Harold Koontz dan Cyril O'Donnel : Planning is the function of manager which involves the selection from alternatives of objectives, policies, procedures and programs. Perencanaan adalag fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan memilih tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur, program-program dari alternatif-alternatif yang ada.
  • Billy E. Goetz : Planning is fundamentally choosing and a planning problem aries only when an alternative course of action is discovered. Perencanaan ialah pemilihan yang fundamental dan masalah perencanaan timbul jika terdapat alternatif-alternatif.

   Kesimpulan yang dapat ditarik dari definisi-definisi diatas adalah " Perencanaan adalah pekerjaan mental untuk memilih sasaran, kebijaksanaan, prosedur, program yang diperlukan untuk mencapai apa yang diinginkan pada masa yang akan datang. 

B. Manfaat Perencanaan
  • Dengan perencanaan tujuan menjadi jelas, objektif dan rasional.
  • Perencanaan menyebabkan semua aktivitas terarah, teratur dan ekonomis.
  • Perencanaan akan meningkatkan pendayagunaan semua fasilitas yang dimiliki.
  • Perencanaan menyebabkan semua aktivitas teratur dan bermanfaat.
  • Perencanaan dapat menggambarkan keseluruhan perusahaan.
  • Perencanaan merangsang prestasi kerja.
C. Jenis Perencanaan dalam Organisasi
 
   Berdasarkan tujuan organisasi, perencanaan dikelompokkan menjadi 3 jenis perencanaan yaitu :
  1. Perencanaan Strategis : Rencana strategis ditunjukan untuk mencapai tujuan strategis. Biasanya rencana strategis ditetapkan oleh manajemn puncak.
  2. Perencanaan Operasional : Tujuan dari operasional diturunkan dari tujuan dan rencana taktis. Rencana operasional lebih sempit dengan jangka waktu yang pendek dan banyak melibatkan manajemen tingkat bawah.
  3. Perencanaan Taktis : Rencana taaktis ditunjukan untuk mencapai tujuan taktis yang merupakan bagian tertentu dari rencana strategis. Fokus pada hubungan manusia dan aksi dan biasanya ditetapkan oleh manajemen menengah.
Sumber :
S.P Hasibuan, Drs.Malayu.1984.Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah.PT Gunung Agung:Jakarta
S.P Hasibuan, Drs.Malayu.2001.Manajemen Sumber Daya Manusia.Bumi Aksara:Jakarta
Wahyudi, Drs.Bambang.1991.Manajemen Sumber Daya Manusia.Sulita:Bandung